Pengertian Kartografi
Kartografi didefinisikan sebagai gabungan
dari ilmu, seni dan teknik dalampembuatan (penggambaran) peta.
Pengertian ilmu, seni dan teknik dapat diuraikan lebihterperinci lagi
sebagai berikut :
- Ilmu : penentuan ukuran kertas (A0, A1, A3 dan sebagainya), simbol
yang digunakan, ukuran pena / pensil / rapido yang digunakan dan jenis
kertas yang digunakan (kertas,kalkir, drafting film) dll.
- Seni : penghalusan gambar, pewarnaan gambar, penggunaan symbol, penggunaan huruf dll.
- Teknik : pengeplotan objek (titik, pohon, bangunan dll.),
interpolasi kontur (bila menggunakan cara manual), pembuatan grid,
sistem koordinat, legenda dll.
Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu
geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di
bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik
pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi
kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah
Pada dasarnya tujuan pengukuran adalah
untuk menentukan letak atau kedudukan suatu obyek di atas permukaan bumi
dalam suatu sistem koordinat (umumnya dipergunakan apa yang disebut
sistem koordinat geodetis). Dan dalam pelaksanaan pengukuran itu
sendiri yang dicari dan dicatat adalah angka-angka, jarak dan sudut.
Jadi koordinat yang akan diperoleh adalah dengan melakukan
pengukuran-pengukuran sudut terhadap sistem koordinat geodetis tersebut
(Sosrosodarsono, 1997).
Sejarah Peta
Peta yang sekarang sering kita lihat dan
jumpai baik di toko buku, di Instansi,Perguruan Tinggi dan sebagainya
pada saat ini umumnya penampilannya relatip menarik.Apabila ditengok
kebelakang, keberadaan peta pada zaman dahulu tidaklah sebaik saat
inidari segi penampilan, hal ini karena keterbatasan peralatan maupun
perlengkapan yang adapada saat itu. Akan tetapi tentang bentuk dan
ketelitiannya apakah sejelek yangdiperkirakan? Jawabannya sangat
relatif, artinya bergantung pada peta zaman sekarangyang akan
dibandingkan dengan peta pada zaman dahulu, karena dapat saja peta saat
inidibuat asal jadi, lalu dihiasi dengan warna-warni supaya terlihat
menarik (tetapi ketelitiangeometris maupun koordinatnya sangat kecil).
Pengertian dan Fungsi Peta
Bermula dari ketersediaan peta,
selanjutnya proses perencanaan dan pelaksanaanpekerjaan fisik (terutama)
dapat berjalan dengan baik. Peta yang beredar di masyarakatcukup banyak
ragamnya, tetapi belum tentu peta yang didapatkan sesuai dengan apa
yang diinginkan. Misalnya saja pengguna peta ingin merencanakan suatu
tempat untuk rencanapengolahan limbah industri serta lokasi
pembuangannya. Untuk keperluan tersebutdidapatkan peta topografi dengan
skala 1 : 50.000. Pertanyaannya apakah dengan petatersebut sudah cukup?
ataukah masih membutuhkan peta lain yang lebih mengenai sasarandalam
arti lebih besar skalanya, lebih banyak dan detail tampilan
obyek-obyeknya dansebagainya. Sebelum membahas lebih jauh tentang peta,
maka apa yang dimaksud dengan peta?Apa fungsi dan kegunaan peta? Peta
merupakan sumber informasi. Sehingga denganadanya peta seharusnya orang
menjadi mengerti atau lebih mengerti dari sebelummendapatkan peta,
tetapi kalau dengan keberadaan peta malah membuat orang menjaditidak
mengerti dan bingung, maka peta tersebut dapat dikatakan peta yang tidak
ataukurang baik. Kurang baik disini diartikan sebagai kurang
komunikatif, kurang teliti, kurangpenjelasan dan sejenisnya
Fungsi peta secara umum dikelompokkan
menjadi 4 (empat) bagian utama yaitumemperlihatkan posisi (baik posisi
horisontal maupun posisi vertikal dari suatu tempat),memperlihatkan
ukuran, memperlihatkan bentuk dan menghimpun dan menseleksi.Sedangkan
kegunaan peta antara lain untuk perencanaan peletakan
bangunan-bangunanfisik (jalan, gedung, jembatan, dam, pelabuhan),
perencanaan peletakan mesin-mesin berat,perencanaan pematokan (staking
out) yaitu merealisasikan gambar di peta untuk diukur dilapangan,
hitungan volume dan luas, perencanaan tata ruang (RTRW, RDTRK, RTRK)
dll.
Penggolongan Peta
Secara garis besar, peta dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok berdasarkan :
Berdasarkan sifatnya, peta dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu:
- Peta topografi : Peta topografi dimaksudkan sebagai gambaran yang
merupakan sebagian atauseluruh permukaan bumi yang digambar pada bidang
datar dengan cara tertentu danskala tertentu yang mencakup unsur-unsur
alam saja, unsur buatan manusia sajaatau keduanya. Contoh unsur-unsur
alam adalah gunung, sungai, danau, laut,vegetasi dan sebagainya.
Sedangkan contoh unsur-unsur buatan manusia adalahrumah, jembatan, gardu
listrik, gudang, pelabuhan dan sebagainya.
- Peta tematik Peta tematik dimaksudkan sebagai peta yang memuat atau
menonjolkan tema (unsur) tertentu. Walaupun temanya tertentu, tetapi
sering peta tersebut membutuhkan “tempat” untuk wadah peta ini yaitu
peta topografi. Oleh karena ituterkadang dalam peta tematik masih ada
beberapa unsur pada peta topografi yangikut pada lembar peta
tersebut. Contoh peta tematik: Peta jaringan (jaringan pipa air minum,
Peta jaringan jalan, jaringan telekomunikasi, jaringan listrik, jaringan
irigasi dll), Peta ketinggian (kontur, Digital Terrain Model / Digital
Elevation Model), Peta tata guna lahan (land use) seperti sawah, hutan,
kebun, ladang. Peta penyebaran penduduk, peta batas administrasi, dll.
Berdasarkan macamnya, peta dapat digolongkan menjadi 2 (dua) bagian yaitu :
- Peta garis : Peta garis didapat dari survei lapangan yaitu
pengukuran di lapangan yangselanjutnya dihitung dan terakhir disajikan
dalam bentuk plotting pada kertas, kalkirataupun pada drafting film. Ada
pula peta garis yang didapat dari foto udara yangdiproses dengan cara
mengeplotkan hasil foto tersebut sedemikian rupa sehinggatergambar
menjadi peta garis.
- Peta foto : Peta foto didapat dari survei udara yaitu melakukan
pemotretan lewat udara pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris
tertentu. Sebagai gambaran padafoto dikenal ada 3 (tiga) jenis yaitu
foto tegak, foto miring dan foto miring sekali.Yang
dimaksud dengan foto tegak adalah foto yang pada saat pengambilan
objeknya sumbu kamera udara sejajar dengan arah gravitasi( tolerensi
<3o), sedangkan yangdisebut dengan foto miring sekali apabila pada
foto tersebut horison terlihat. Untukfoto miring, batasannya adalah
antara kedua jenis foto tersebut. Secara umum foto yang digunakan untuk
peta adalah foto tegak (Wolf, 1974).
Skala
Pembagian peta berdasarkan skalanya masih
belum ada kesepakatan antara ahli. Salahsatu pendapat yang membagi peta
berdasarkan skalanya, peta tersebut dikelompokkanmenjadi 3 (tiga)
bagian yaitu
- Skala besar : Peta dikatakan skala besar jika bilangan skalanya kurang dari atau sama dengan 10000 atau skala ≥ 1:10000
- Skala sedang : Peta dikatakan skala sedang jika bilangan skalanya
lebih dari 10000 sampai dengan kurang dari atau sama dengan 100000 atau
skalanya antara 1 : 10000 hingga 1:100000
- Skala Kecil : Peta dikatakan skala kecil jika bilangan skalanya
lebih besar dari 100000 atau skalanya lebih besar dari 1 : 1000000