Gambar mempunyai tugas menyampaikan maksud dari perancang dengan tepat
kepada pihak lain misalnya perencanaan proses, pembuatan, pemeriksaan
dan perakitan produk/ komponen.
Apabila kita mengamati proses pembuatan produk/komponen mesin, selalu
kita temukan gambar. Gambar tersebut digunakan sebagai petunjuk untuk
menentukan bentuk dan ukuran-ukuran produk/komponen mesin yang akan
dibuat.
Simbol-simbol, kode-kode dalam bentuk diagram rangkaian kelistrikan
digunakan untuk menyampaikan informasi tentang komponen-komponen
kelistrikan, jalur-jalurpengawatan dan sebagainya. Apabila rangkaian
kelistrikan digambar dengan gambar aslinya, maka ilustrasinya akan
menjadi rumit dan sulit untuk dimengerti.
Penggunaan pena gambar (trek-pen)
Hal – hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan trek penadalah sebagai berikut :
a. Tinta yang kita isikan di antara dua mata pena dengan tinggi x pada gambar 1.8, jangan terlalu banyak (x = ± 3-5 mm).
b. Bagian luar daun pena harus dalam keadaan bersih (bebas tinta). Lihat no 7 pada gambar 1.8.
c. Penggaris yang kita pakai harus diganjal pada bagian bawahnya
(antara kertas no. 10 dengan mistar no. 9 pada gambar 1.8 , dipasangpada
gambar atau diletakkan mistar lain) atau dapat pula dengan cara
membalik penggaris dengan kedudukan bagian miringnya berada di bawah
(lihat gambar 1.9).
d. Pada saat menarik garis, harus tegak dan ditarik 600 ke arah garis yang dibuat (lihat gambar 1.9)
Hindarkan pena bagian lunaknya basah dengan tinta, karena tinta tersebut
akan membasahi mistar dan terisap oleh kertas. Sehingga antara kertas
dan mistar terjadi pelebaran tinta (lihat gambar 1.10. a). Tampak pada
gambar 1.10.b garis yang dihasilkan tidak memuaskan (gagal)
Gb.1.10 a: Tinta tampak melebar
Gb.1.10 b:Garis yang dihasilkan gagal
Pemeliharaan Rapido dan Pena gambar (trek-pen)
Cara membersihkan rapido adalah sebagai berikut :
a. Lepaskan pena dari tangki/rumahnya dengan menggunakan kunci pena yang tersedia.
b. Semprotkan air/ledeng/keran ke arah pena (lihat gambar) !
c. Untuk mengeluarkan tinta di dalam pen, ketuk-ketukkan pen tersebut
secara perlahan, kemudian semprot kembali dengan air keran sampai
bersih !
Gb.1.11 : Cara membersihkan mata rapido
Gb.1.12: Cara membersihkan trekpen
Setelah dipakai trek-pen harus segera dibersihkan. Cara membersihkannya
adalah dengan memutar daun/mata pena kemudian bagian dalam dari trek-pen
tersebut dibersihkan dengan lap/tissue.
Jika kedua bagian mata pena tidak rata, maka mata pena harus diratakan
dengan cara mengasahnya pada batu asah atau ampelas halus (lihat gambar
1.12).
b) Penggaris dan cara Penggunaannya
Untuk menggambar dipergunakan beberapa macam penggaris antara lain :
(1) Penggaris segitiga : sepasang segitiga terdiri dari segitiga siku sama kaki, dan sebuah segitiga siku-siku 600.
(2) Penggaris – T (teken hak) : sebuah penggaris – T terdiri dari
sebuah kepala dan sebuah daun. Penggaris – T digunakan untuk menarik
garis-garis horizontal dengan cara menekankan kepala Teken hak pada tepi
kiri dari meja gambar dan menggesernya ke atas atau ke bawah.
(3) Penggaris/mistar skala yaitu mistar untuk mengukur dengan ukuran skala, misalnya skala 1 : 2, 1 : 3 dan seterusnya.
Untuk mengetahui ketiga macam penggaris tersebut perhatikan gambar 1.13.
Gb.1.13: Macam-macam penggaris Gb.1.14: Penggunaan penggaris segitiga
Penggunaan Penggaris Segitiga
Sepasang penggaris segitiga dapat digunakan untuk membuat garis tegak
lurus atau garis-garis sejajar, baik tegak maupun mendatar (lihat gambar
1.14 ) caranya sebagai berikut :
(1) Letakkan mistar 45o mendatar dengan posisi 1 !
(2) Letakkan mistar 30o / 60o rapat pada sisi bawah dan peganglah/tekan !
(3) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu x, geserkan mistar 45oke atas atau ke bawah (lihat anak
panah) sesuai dengan kebutuhan !
(4) Untuk membuat garis-garis sejajar sumbu Y atau garis-garis yang
tegak lurus sumbu x, putarkan mistar 45o menjadi posisi 2
(5) Dengan cara menggeser mistar 45o pada posisi 1 dan memutar
mistar 45o ke posisi 2, kita dapat membuat garis-garis mendatar maupun
garis-garis tegak
Pemeliharaan Penggaris / Mistar Segitiga
Yang perlu diperhatikan untuk pemeliharaan penggaris segitiga adalah :
(1) Sebelum digunakan, penggaris harus dibersihkan terlebih dahulu
dengan lap atau jika perlu dicuci. Penggaris yang tidak dibersihkan akan
mengotori kertas gambar.
(2) Penggaris jangan digunakan untuk membantu memotong kertas,
ataupun digunakan untuk mengetok/memukul yang berakibat penggaris
menjadi lecet, sehingga jika dipakai untuk menggambar maka hasil
garisnya tidak lurus lagi
(3) Sebelum dipakai penggaris lebih baik diperiksa terlebih dahulu
ketegaklurusannya, yaitu dengan meletakkan penggaris segitiga pada garis
lurus (di atas segitiga lainnya) lihat gambar 1.15.
Gambar 1.15 Memeriksa ketegak lurusan penggaris segitiga Gb.1.16 Mengampelas penggaris Segitiga
- Tempatkan penggaris segitiga pada posisi 1 dan buatlah garis (m) !
- Kemudian baliklah penggaris segitiga pada posisi 2 dan buatlah garis (n) !
- Jika garis m dan n yang dibuat hasilnya tidak sejajar
(berimpit) maka penggaris tersebut harus diluruskan, yaitu dengan cara
menggosokkan penggaris segitiga yang lengkung tersebut pada ampelas yang
diletakkan di atas meja rata atau meja kaca (lihat gambar 1.16).
Periksa kembali penggaris segitiga tersebut sampai garis yang dihasilkan
sejajar/berimpit
c) Jangka dan kelengkapannya.
Jangka adalah alat yang berfungsi untuk membuat lingkaran atau busur lingkaran baik dengan ujung pensil atau dengan tinta.
Macam – macam Jangka
Macam – macam jangka yang biasa digunakan untuk menggambar terdiri atas :
1) Jangka besar dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 100 mm sampai 200 mm.
2) Jangka sedang dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 50 mm sampai dengan 100 mm
3) Jangka kecil (jangka pegas) dipergunakan untuk menggambar lingkaran dengan diameter 5 mm sampai dengan 50 mm
4) Jangka orleon dipergunakan untuk membuat lingkaran yang tidak
dapat dibuat oleh jangka kecil. Jangka orleon ini dapat dipergunakan
menggambar lingkaran dengan diameter 1 mm sampai dengan 5 mm
Gbr.1.17 Macam-macam jangka
Kotak Jangka (Penyimpan Jangka)
Jangka disimpan di dalam kotak jangka sesuai dengan tempat dan bentuk dari jangka tersebut (lihat gambar 1.18)
Gbr 1.18 Kotak Jangka
e) Macam – macam Mal
Macam – macam mal yang dipergunakan untuk menggambar teknik terdiri atas
mal huruf, mal busur (kurva), mal lingkaran, mal elips dan mal khusus
(tanda-tanda pengerjaan dan semacamnya).
(1) Mal huruf
Mal huruf dipergunakan untuk membuat huruf dengan perantaraan pensil
mekanik/rapido. Mal huruf mempunyai ukuran 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4;
dan 2 mm (lihat gambar 1.19)
Gb 1.19 Mal huruf
(2) Mal Busur (mal kurva)
Mal busur (mal kurva) dipergunakan untuk membuat lengkungan-lengkungan
yang teratur misalnya lengkungan parabola, hiperbola, epicicloida,
hipocicloida dan semacamnya. Contoh penggunaannya perhatikan gambar … .
Untuk garis yang memotong 1, 2, dan 3 mal ditempatkan pada posisi 1,
sedangkan untuk titik-titik 4, 5 dan 6, mal digeser pada posisi 2
sehingga didapat lengkungannya.
Gb 1.20 Mal kurva
(3). Mal Elips
Mal elips dipergunakan untuk membuat elips misalnya gambar–gambar silinder, cincin poros dan bentuk–bentuk elips kainnya.
Gb 1.21 Mal Elips
Gambar di bawah merupakan gambar yang dibuat dengan pertolongan mal elips.
Gb. 1.22 Hasil gambar dengan menggunakan mal elips
(3). Mal / Sablon dengan Bentuk lain
Mal/sablon dengan bentuk lain yang khusus ini mempunyai bentuk
bermacam–macam. Misalnya untuk simbol–simbol pengerjaan, tanda
pengerjaan, anak panah, lingkaran, simbol–simbol dan konstruksi pipa,
konstruksi listrik dan lain–lain. Salah satu contoh mal dengan bentuk
lain adalah mal untuk tanda pengerjaan (lihat gambar 1.23)
Gb. 1.23 Mal Khusus
f). Penghapus dan Pelindung Penghapus
Penghapus dipergunakan untuk menghapus garis pensil yang tidak berguna
agar tidak merusak kertas gambar dan tidak meninggalkan warna pada
kertas gambar pergunakan penghapus putih yang halus.
Pelindung penghapus dipergunakan untuk menghilangkan garis yang
berdekatan. Dengan alat ini garis–garis yang perlu dapat terlindung dari
penghapusan. Hanya garis, atau bagian garis yang salah dapat dihapus
(lihat gambar 1.24)
Gb. 1.24 Pelindung penghapus
g) Papan gambar dan Meja gambar
Papan gambar ukurannya disesuaikan dengan ukuran kertas, misalnya untuk
kertas ukuran A0 mempunyai ukuran 1200 mm x 900 mm, kertas ukuran A1
mempunyai ukuran 600 mm x 450 mm. Papan gambar harus mempunyai permukaan
yang rata dan tepi yang lurus, agar kepala dari penggaris – T dapat
digeser. Gambar 1.25 menunjukkan sebuah standar papan gambar khusus yang
dapat diatur ketinggiannya maupun kemiringannya. Papan gambar khusus
yang dipasang di atas sebuah standar ini disebut juga meja gambar.
Gb. 1.25 Papan gambar
h) Mesin Gambar
Mesin gambar adalah sebuah alat yang dapat menggantikan alat–alat gambar
lainnya seperti busur derajat, pengganti – T, segitiga dan ukuran.
Gambar 1.26 menunjukkan mesin gambar jenis kereta pada mesin ini
pasangan penggaris dan alat putarnya ditempatkan pada sebuah kereta
vertikal yang penggarisnya dapat digerakkan secara vertikal dan
keseluruhannya dapat digerakkan secara horisontal pada kereta
horisontal.
Gb 1.26 Mesin gambar jenis kereta
3) Etiket (kepala gambar) dan Skala Gambar.
Setiap gambar kerja selalu ada etiketnya. Etiket dibuat di sisi kanan
bawah kertas gambar. Yang dicantumkan pada etiket meliputi:
a) Nama yang membuat gambar, b) nama gambar, c) nama
instansi/departemen/sekolah, d) nomor gambar, e) tanggal menggambar atau
selesainya gambar, f) tanggal diperiksanya gambar dan nama yang
memeriksa, g) ukuran kertas gambar yang dipakai, h) skala gambar, i)
proyeksi yang dipakai pada gambar tersebut, j) satuan ukuran yang
digunakan, k) berbagai data yang diperlukan untuk kelengkapan gambar.
Contoh etiket seperti pada gambar 1.27
Gb 1.27 Etiket
Skala gambar adalah perbandingan ukuran linier pada gambar terhadap
ukuran linier dari unsur yang sama dari benda. Ada 3 (tiga) macam skala
gambar, yaitu : ukuran penuh, skala pembesaran, dan skala pengecilan.
Skala pembesaran digunakan jika gambarnya di buat lebih besar daripada
benda sebenarnya, misalnya ; 10 : 1, 5 : 1, 2 : 1. Skala penuh
digunakan bilamana gambarnya di buat sama besar dengan benda sebenarnya (
1 : 1 ). Skala pengecilan digunakan bilamana gambarnya di buat lebih
kecil dari benda yang sebenarnya, misalnya : 1 : 2, 1 : 5, 1 : 10.
4) Huruf, Garis dan Konstruksi Geometri
a) Huruf dan angka
Dalam menggambar teknik, huruf-huruf, angka-angka dipergunakan untuk
memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul dan sebagainya. Syarat
yang perlu diperhatikan pada huruf dan angka adalah harus mudah dibaca,
mudah ditulis, jelas dan seragam.
Dalam ISO 3098 / 1 – 1974 diberikan contoh huruf miring dan huruf tegak.
Penulisan huruf dan angka tegak Penulisan huruf dan angka miring
Dasar ukuran diambil dari tinggi h dari huruf besar. Daerah standar
tinggi huruf adalah sebagai berikut : 2,5, 3,5, 5,7, 14 dan 20 mm. Angka
perbandingan tinggi dan lebar huruf diambil dari perbandingan ukuran
kertas yang distandar yaitu Ö 2.
Tinggi h (tinggi huruf besar) dan c (tinggi huruf kecil) tidak boleh
kurang dari 2,5 mm. Jika terdapat gabungan antara huruf besar dan kecil,
dengan huruf kecil setinggi 2,5 mm maka h akan menjadi 3,5 mm.
Berdasarkan perbandingan tebal huruf dan tinggi huruf, huruf dan angka dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1) Tipe huruf A ( d = h / 14 )
2) Tipe huruf B ( d = h / 10 )
Perbandingan yang dianjurkan untuk tinggi-tinggi huruf kecil, jarak
antara huruf-huruf, ruang minimum antara garis dasar dan jarak antara
perkataan dijelaskan pada tabel 3.
Tabel 3 Perbandingan huruf yang dianjurkan
Huruf A ( d = h/14 )
Sifat
Perbandingan
Ukuran
Tinggi huruf h
Tinggi huruf besar
Tinggi huruf kecil c
(Tanpa tangkai dan kaki)
(14/14) h
(10/14) h
2,5 3,5 5 7 10 14 20
- 2,5 3,5 5 7 10 14
Jarak antara huruf a
Jarak minimum antara b
garis
Jarak minimum antara e
Perkataan
(2/14) h
(20/14) h
(6/14) h
0,35 0,5 0,7 1 1,4 2 2,8
3,5 5 7 10 14 20 28
1,05 1,5 2,1 3 4,2 6 8,4
Tebal huruf d
(1/14) h
0,18 0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4
Catatan : Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila
mana ini memberi efek visual yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV
dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d.
Huruf B ( d = h/10 )
Sifat
Perbandingan
Ukuran
Tinggi huruf h
Tinggi huruf besar
Tinggi huruf kecil c
(Tanpa tangkai dan kaki)
(10/10) h
(7/10) h
2,5 3,5 5 7 10 14 20
- 2,5 3,5 5 7 10 14
Jarak antara huruf a
Jarak minimum antara b
garis
Jarak minimum antara e
Perkataan
(2/10) h
(14/10) h
(6/10) h
0,5 0,7 1 1,4 2 2,8 4
3,5 5 7 10 14 20 28
1,5 2,1 3 4,2 6 8,4 1,2
Tebal huruf d
(1/10) h
0,25 0,35 0,5 0,7 1 1,4 2
Catatan : Jarak antara dua huruf a boleh dikurangi setengahnya, bila
mana ini memberi efek visual yang lebih baik; seperti misalnya LA, TV
dsb., d. h. i. a. sama dengan tebal huruf d.
Huruf dan angka jenis TECHNIC BOLT
Huruf dan angka jenis ISOCT SHX
b) Garis
Dalam gambar teknik dipergunakan beberapa jenis garis dalam bentuk dan
tebal sesuai penggunaannya. Jenis-jenis garis dan penggunaannya dapat
dilihat pada table 4.
Tabel 4 Macam-macam garis dan penggunaannya.
(ISO. R 128)
Jenis garis
Keterangan
Penggunaan
A
Tebal kontinu
A1. Garis-garis nyata (gambar)
A2. Garis-garis tepi
B
Tipis kontinu.
(lurus atau lengkung)
B1. Garis-garis berpotongan khayal (imaginer).
B2. Garis-garis ukur.
B3. Garis-garis proyeksi/bantu.
B4. Garis-garis penunjuk.
B5. Garis-garis arsir.
B6. Garis-garis nyata dari penampang yang diputar ditempat.
B7. Garis sumbu pendek.
C.
Tipis kontinu bebas
C1. Garis-garis batas dari potongan sebagian atau bagian yang dipotong, bila batasnya bukan garis bergores tipis.
D.
Tipis kontinu dengan sig-sag
D1. Sama dengan C1.
E
Garis gores tebal
E1. Garis nyata terhalang.
E2. Garis tepi terhalang.
F
Garis gores tipis
F1. Garis nyata terhalang
F2. Garis tepi terhalang
G
Garis bergores tipis
G1. Garis sumbu.
G2. Garis simetri.
G3. Lintasan.
H
Garis bergores tipis, yang dipertebal pada ujung-ujungnya dan arah perobahan arah.
H1. Garis (bidang) potong.
J
Garis bergores tebal.
J1. Penunjukkan permukaan yang harus mendapat penangan khusus.
K
Garis bergores ganda tipis
K1. Bagian yang berdampingan.
K2. Batas-batas kedudukan benda yang bergerak.
K3. Garis sistem (pada baja profil).
K4. Bentuk semula sebelum dibentuk.
K5. Bagian benda yang berada di depan bidang potong.
Pada gambar 1.27 a, gambar 1.27 b, dan gambar 1.27 c, memperlihatkan contoh-contoh penggunaan jenis-jenis garis.
c
Gb. 1.27 Penggunaan macam – macam garis
c) Konstruksi Geometri
(1) Membagi Garis Sama Panjang
Caranya :
(a). Gambarkan garis A-B (sembarang) !
(b). Lingkarkan jangka dengan jari-jari r1, dengan titik A sebagai pusatnya !
(c). Dengan tidak merubah jangka (r1 = r2), lingkarkan r2tersebut dengan
titik pusat di B, sehingga berpotongan di C dan D !
(d). Tarik garis tipis dari C ke D hingga memotong garis A-B di E, sehingga
AE = EB !
Gb. 1.29 Membagi garis A – B sama besar
(2) Membagi Garis Menjadi n Bagian Sama Besar
Caranya : lihat gambar 3.7
(a) misalkan n = 15 bagian sama besar !
(b) tentukan garis AB dan gambarkan !
(c) tarik garis pertolongan dari titik A ke bawah dengan sudut sembarang !
(d) tentukan jangka dengan jari-jari r = A-1 !
(e) buatlah garis batas dengan jangka yang mempunyai jari-jari r
tersebuit dengan titik pusat berturut-turut A-1, 2, 3, … , sampai dengan
14 !
(f) hubungkan titik B dengan 15 (sebagai garis penutup) !
(g) buatlah garis sejajar (menggunakan mistar satu pasang) melalui
1, 2, 3, …, dan seterusnya yang sejajar dengan garis penutup, hingga
didapat perpotongan garis di C, D, E, dan seterusnya ! Diperoleh AC = CD
= DE = EF = FG dan seterusnya.
(3) Membagi Sudut Sama Besar
Caranya :
a) Buat sudut BAC yang akan dibagi dua sama besar !
b) Tentukan r1 dengan jangka dan lingkarkan dengan titik pusat di A, hingga memotong garis AB di D dan garis AC di E !
Gb. 1.31 Membagi sudut sama besar
c) Tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di D dan E, sehingga berpotongan di F !
d) Hubungkan garis dari titik A ke titik F !
Diperoleh sudut BAF = sudut FAC.
(4) Membagi Sudut Menjadi Tiga Bagian
Caranya : lihat gambar 1.32
a) Gambarkan sudut BAC yang akan dibagi sudutnya menjadi tiga bagian sama besar !
b) Perpanjang AC ke kiri sebagai garis pertolongan !
c) Tentukan r1 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di A hingga berpotongan di E, D, dan F !
d) Tentukan r2 = 2 . r1 dan lingkarkan dari titik pusat E dan F hingga berpotongan di G !
e) Tarik garis bantu dari D ke G hingga berpotongan di H !
f) Bagi tiga panjang H-E hingga didapat 1’ dan 2’ !
g) Tarik garis dari G ke 1’ dan G ke 2’ hingga didapat I dan J pada lingkaran !
h) Hubungkan I dan J dengan A, sehingga didapat 3 sudut sama besar !
Gb. 1.32 Membagi sudut menjadi 3 bagian
(5) Membuat Sudut 60o
Caranya :
1) tentukan garis OA mendatar !
2) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan busur dengan titik pusat di O !
3) Pindahkan jangka yang berjari-jari r 9tidak diubah) dengan titik pusat di B hingga berpotongan di C !
4) Hubungkan O dengan C !
Diperoleh sudut AOC = 60o.
Gambar 1.33 Membagi sudut 600 dan 300
(6) Membuat Sudut 30o
Caranya :
a) buat garis OA mendatar !
b) tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B !
c) pindahkan titik pusatnya ke B hingga berpotongan di C !
d) pindahkan kembali titik pusat ke B dan C hingga berpotongan di E !
e) hubungkan O dengan E hingga didapat AOE mempunyai sudut 30o !
(7) Membuat Sudut 90o
Cara I :
a) tarik garis AO dan perpanjang ke kiri !
b) tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan C !
c) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan C hingga berpotongan di D !
d) hubungan O dengan D maka sudut AOD = 90o !
Cara II :
a) tarik garis OA mendatar
b) tentukan r (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B !
c) pindahkan lingkaran yang berjari-jari r ke titik pusat B dan berpotongan di C !
d) pindahkan kembali ke titik pusat C dan berpotongan di D !
e) putarkan kembali dengan titik pusat di D dan C hingga berpotongan di E !
f) hubungkan O dengan E maka sudut AOE = 90o.
Gb. 1.34 Membuat sudut 900
(8) Membuat Sudut 45o
Caranya :
1) Buat garis OA mendatar dan perpanjang ke kiri !
2) Tentukan r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O hingga berpotongan di B dan C !
3) tentukan r (sembarang) dan putar dengan titik pusat di B dan C hingga berpotongan di D !
4) tarik garis bantu dari O ke D hingga berpotongan dengan busur lingkaran r1 di E !
5) tentukan r2 (sembarang) dan lingkarkan dengan titik pusat di B dan E hingga berpotongan di F
6) hubungkan O dengan F sehingga didapat sudut AOF = 45o !
Gb. 1.35 Membuat sudut 450
(9) Membuat segi empat beraturan
Caranya :
1) Tarik garis sumbu AB (mendatar) !
2) Lingkarkan jangka dengan r = ½ sisi segiempat yang dikehendaki (lingkaran bertitik pusat di O) !
3) Lingkarkan busur dengan jari-jari R (sembarang) dan bertitik pusat di A dan B, sehingga didapat titik C dan D !
4) Hubungkan C dan D melalui O (sehingga didapat sumbu tegak), memotong lingkaran di E dan F !
Gb. 1.36 Segi empat beraturan
5) Tarik garis sejajar AB melalui E dan F !
6) Tarik garis sejajar EF melalui A dan B, hingga berpotongan di titik G, H, I, dan J !
Maka segiempat GHIJ adalah segiempat beraturan.
(10) Segi lima beraturan
Gb. 1.37 Segi lima beraturan
Caranya :
1) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dengan titik pusat di O !
2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran di A dan B !
3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r dengan titik pusat di A dan B hingga berpotongan di C !
4) Tarik garis dari O ke C hingga memotong lingkaran di G !
5). Lingkarkan jangka yang berjari-jari r1 dari titik pusat B, hingga
memotong lingkaran di titik D dan E; lalu hubungkan D dengan E hingga
memotong sumbu AB di titik F !
6) Ukurkan jangka dari F ke G (r2 = FG) dan lingkarkan r2tersebut dengan titik pusat di F hingga memotong sumbu AB di H !
7) Ukur GH dengan jangka (GH = r3) ini merupakan sisi segilima beraturan !
8) Pindahkan r3 berturut-turut dengan titik pusat di I, J, K, dan L !
9) Hubungkan G dengan I, I dengan J, j dengan E, E dengan L, dan L dengan G, sehingga didapat segilima beraturan !
(11) Segi enam Beraturan
Caranya :
1) Tentukan jari-jari r dan lingkarkan dengan titik pusat di O !
2) Tarik garis sumbu mendatar melalui O hingga berpotongan dengan lingkaran di A dan B !
3) Lingkarkan jangka yang berjari-jari r tadi (tidak dirubah) dengan
titik pusat di A dan titik pusat di B, hingga didapat titik
potong dengan lingkaran di C, D, E, dan F !
4) hubungkan A dengan D, D dengan E, E dengan B, B dengan F, F dengan C, dan C dengan A, hingga didapat segienam beraturan !
Gbr. 1.38 Segi enam beraturan
(12) Segi tujuh beraturan
Gb. 1.39 Segi tujuh beraturan
Caranya :
1) tentukan jari-jari r1 dan lingkarkan dengan titik pusat di O !
2) tarik garis mendatar (sumbu) melalui O hingga didapat titik potong A dan B !
3) buat garis tegak lurus AB melalui O hingga berpotongan di P dan perpanjang ke atas !
4) dengan cara lukisan, garis AB dibagi tujuh bagian sama besar, hingga didapat 1’, 2’, 3’, 4’, 5’, 6’, dan 7’ !
5) ukur dengan jangka dari A ke 1’ (A1’ = r2) dan lingkarkan r2
tersebut dengan titik pusat di A hingga berpotongan dengan perpanjangan
AB di E !
6) ukur dengan jangka dari O ke E (OE=r3) dan lingkarkan r3tersebut
dengan titik pusat di O hingga memotong garis perpanjangan OP di G !
7) tarik garis dari E ke G hingga memotong lingkaran di titik H !
8) ukur dengan jangka dari H ke 3’, ini merupakan sisi segitujuh !
9) pindahkan s=H-3’ ke P-Q, Q-R, R-S, S-T, T-U, dan seterusnya hingga didapat segitujuh beraturan !
(13) Segi-n Beraturan
Untuk membuat segi-n beraturan dengan cara pendekatan, dapat
dilakukan/dilukiskan seperti cara melukis segitujuh beraturan;
perbedaannya hanya terletak dalam pembagian garis tengahnya, yaitu garis
tengahnya dibagi dalam n bagian sama besar. Misalnya untuk segi-11,
maka garis tengahnya dibagi menjadi 11 bagian. Sedangkan untuk
menentukan panjang sisi r selalu diambil jarak dari 3’ ke titik H pada
gambar segi-7 atau titik F pada contoh segi-n = 11 untuk gambar berikut.
Untuk membuat segi-n beraturan ini, selain dapat dilukis dengan
menentukan lingkaran pembantu terlebih dulu, dapat juga dilukis dengan
menentukan panjang sisi segi-n terlebih dahulu (lihat gambar 1.40).
Gb. 1.40 Segi-n beraturan
(14) Elips
Elips dengan dua lingkaran pertolongan sepusat dapat dilukiskan dengan langkah-langkah seperti berikut :
a) tentukan titik pusat lingkaran O !
b) buat lingkaran kecil dengan jari-jari r dan lingkaran besar dengan jari-jari R yang titik pusatnya di
titik O’!
c) bagi lingkaran tersebut menjadi 16 bagian sehingga pada lingkaran
besar terdapat titik potong A, B, C, …, P dan pada lingkaran kecil
terdapat titik potong 1, 2, 3, 4, 5, 6, …, 16!
d) Buat garis horizontal dari titik potong 2, 3, 4, ke kanan, garis horizontal dari titik potong 6, 7, 8, ke
kiri, 10, 11, 12 ke kiri, dan 14, 15, 16 ke kanan!
e) Buat garis vertikal dari I, E, dan K, hingga berpotongan di 1’, 2’, dan 3’!
f) Buat garis vertikal dari M, G, dan O, hingga berpotongan di 6’, 7’, dan 8’, sedangkan 5 = 5’!
g) Buat garis vertikal dari titik J, F, dan L, begitu juga titik N, H, dan P, hingga berpotongan dengan
garis mendatar 9 = 9’, 10’, 11’, 12’, 13 = 13’, 14’, 15’, dan 16’!
h) Hubungkan titik A’ dengan 2’, 3’, 4’, …, 16’ menggunakan mal busur, hingga mendapatkan elips
yang diinginkan!
c. Rangkuman 1
1) Gambar merupakan sebuah alat untuk menyatakan maksud terutama bagi
orang-orang teknik. Gambar teknik berfungsi sebagai : a) penyampaian
informasi, b) pengawetan dan penyimpanan, c) penuangan gagasan dan
pengembangan.
2) Standar gambar teknik merupakan suatu keseragaman yang telah
disepakati bersama dengan tujuan untuk menghindari salah pengertian
dalam komunikasi teknik.
3) Untuk dapat menggambar teknik dengan baik diperlukan alat-alat
gambar yang lengkap, cara menggunakan alat gambar serta membersihkan dan
menyimpan alat-alat gambar dengan baik. Alat-alat gambar yang biasa
digunakan antara lain: a) kertas gambar, b) pensil, pena atau rapido, c)
macam-macam mistar, d) jangka, e) macam-macam mal, f) penghapus, g)
papan gambar dan meja gambar, h)mesin gambar.
4) Dalam gambar teknik huruf-huruf, angka-angka dan lambang-lambang
dipergunakan untuk memberi ukuran-ukuran, catatan-catatan, judul, dan
sebagainya. Huruf dan angka harus jelas, seragam dan bentuk huruf harus
mudah ditulis dan dibaca. Penulisan huruf dan angka biasanya dalam
bentuk tegak dan bentuk miring. Sedangkan tipe huruf dan angka
berdasarkan perbandingan tinggi huruf dan tebal huruf adalah tipe huruf A
(d=h/14) dan tipe huruf B (d=h/10).
5) Macam-macam garis pada gambar teknik antara lain: a) garis tebal
kontinu, b) garis tipis kontinu, c) garis tipis kontinu bebas, d) garis
gores tebal, e) garis bergores tipis, f) garis bergores tipis yang
dipertebal pada ujung-ujungnya. Masing-masing jenis garis tersebut
mempunyai kegunaan sendiri-sendiri.
6) Gambar konstruksi geometri diperuntukkan melatih ketrampilan dalam
menggunakan peralatan gambar. Konstruksi geometri antara lain: a)
membagi garis, b) membagi dan membuat sudut, c) menggambar segi-segi dan
elips.
Sumber : http://modulsmk.blogspot.com/