1. Sejarah Mengukur Tanah dan Pemetaan
Ø Sejak
jaman dahulu manusia telah mengenal ukuran-ukuran, terutama jarak,
misalnya:jengkal, siku, depa, langkah ,tumbak, satu hari jalan kaki dan
sebagainya.
Manusia dahulu telah dapat mengira-ngira suatu jarak (d = distance); Luas( A = Area); Volume (Volume= V) dan lain sebagainya.
Ø Sebelum
manusia dapat mengukur permukaan bumi (fisis bumi) serta belum dapat
memperhitungkannya secara matematis manusia menyangka bumi ini datar
seperti cakram (Orang Babilonia); Bumi terapung-apung dilautan dengan
kubah surge diatasnya (Yunani kuno).
HOMER (+ 850 BC), menyatakan bahwa bumi ini seperti piring datar yang dikelilingi oleh sungai oceanus.
PHYTHAGORAS (+580-496 BC) adalah orang yunani pertama yang menyataka bahwa bumi ini bulat, ANAXIMANDER (+ 570 BC)menyatakan pula bumi sebagai silinder dengan 3 x diameternya.
ARISTOTLE (+ 430 BC) dan ARCHMEYDES (+ 250 BC) menyetujui pendapat phythagoras bahwa bumi ini bulat dan menyatakan keliling bumi sekitar 1:250.000 Stadia ( 1 stadia + 157 meter); maka keliling bumi = + 40.000 km
ERASTHOTENES (276 – 196 BC) dari Cyrene menghitung keliling bumi dan memperoleh hasil = + 1 : 50 dari bususr lingkaran bumi maka diperolehnya keliling bumi + 250.000 stadia atau kira-kira 39.250.000 m/+ 40.000 km
2. ELLIPSOIDE (BENTUK MATEMATIS BUMI)
Persamaan dari bentuk matematis bumi adalah:
Ø Garis-garis
Meridian/ Bujur ( ) adalah lingkaran-lingkaran yang menghubungkan Kutub
Utara dengan Kutub Selatan. Ukuran dimulai dari 0o pada khatulistiwa/ Equador sampai 90o kea rah Utara dan 90o kearah Selatan , jadi besarnya = 360o.
Ø Pada
Tahun 1883/1884 menurut ketetapan Internasional, garis nol meridian di
tetapkan melalui Greenwich Inggris (di Selatan kota London) dengan
ketentuan :
Bujur Timur (BT) dari 0o – 180o sebelah Timur Greenwich
BUjur Barat (BB) dari 0o – 180o sebelah Barat Greenwich
Ø Garis Lintang ( ) adalah lingkaran-lingkaran yang sejajar dengan khatulistiwa/ Equador.
Lintang Utara (LU) adalah 0o – 90o ke arah Utara Khatulistiwa
Lintang Selatan (LS) adalah 0o – 90o ke arah Selatan Khatulistiwa
Ø Dalam
memproyeksikan muka bumi menjadi suatu bidang datar akan terjadi
perubahan-perubahan akibat penggepengan atau penyimpangan ( =
Undulasi = penyimpangan )antara fisis bumi ke bentuk matematis bumi.
Perubahan tersebut meliputi : Perubahan panjang, sudut ,dan luas.
Perubahan sudut ini di sebut Konfergensi, terutama pada meridian.
3. UKURAN-UKURAN
Pekerjaan
mengukur tanah dan pemetaan ( Survei dan pemetaan) meliputi
pengambilan/ pemindahan data-data dari lapangan ke peta atau sebaliknya.
Data data tersebut meliputi :
1. Jarak/Panjang dan Tinggi ( d,H,L)
Data
jarak ini meliputi jarak dalam arti posisi horizontal dan posisi
vertical. Posisi horizontal meliputi: d, D = jarak (Distance); L =
panjang (acumulatife distance) sedang posisi vertical meliputi : h, H,
t, T = tinggi dan beda tinggi ( hight ).
Sebagai
dasar ukuran panjang /jarak/tinggi diambil satuan m (meter)
Internasional atau Meter Standar.( panjang meter standar adalah
sepersepuluh juta dari panjang meridian bumi dan merupakan jarak antara
dua garis pada kedua ujung dari meter standar).
Kelipatan dan bagian dari satu meter adalah :
1000 m = 1 km 0.1 m = 1 dm 1 mile laut = 1852 m
100 m = 1 Hm 0,01 m = 1 cm 1 mile = 1,609344 km
10 m = 1 dam 0,001 m = 1 mm
1 m = 1 meter 0,0001 m = 1µ (mu)
1 yard = 0,9144 m ; = 3 feet = 36 in = 91,44 cm
1 in = 2,54 cm = 25,4 mm,
1 cm = 0,328084 feet = 0,393701 in
1 µ = 10-6 meter; 1 milli microns = 10 -9 meter
2. Luas ( A ; L; S )
Ukuran luas yang digunakan adalah meter bujur sangkar ( m2 );
1 are = 100 m2
1 hectar = 10.000 m2
1 km2 = 106 m2
Untuk
menghindari pangkat dua (kwadrat) sebagai tanda luas serta untuk
memudahkan penulisannya digunakan huruf q pengganti tanda kwadrat.
Contoh :
1 mm2 ditulis 1 qmm ; 1 cm2 ditulis 1 qcm ; 1 km2 ditulis 1 qkm dan seterusnya.
Hubungan dengan satuan luas yang lain
1 acre (ac) = 0,4046856 hectar (ha) = 4840 q yard = 43560 q feet
1 hectar (ha) = 2.4710538 acres (ac) = 100 acres (ac) = 10.000 qm
1 qcm = 100 qmm = 0,155q inches = 0,00107639 q feet.
3. Isi atau Volume
Dalam ukur tanah , untuk satuan isi /volume galian (Cut) dan isi timbunan (Embankment) dipakai satuan meter kubik (m3),
1 m3 = 1,30795 cubicyard (yd3) = 35,3147 cubic feets (ft3) = 61023,7 cubic centimeter (cm3) = 219,969 gallons.
1 yard3 = 0,764555 m3 = 27 cubic feet(ft3) = 46656 in3 = 764555 cm3
1 in cubic = 16,38706 cm3 =16,38706 ml
1 cm3 = 0.061024 in3 = 1000 mm3 = 1 ml
4. Sudut ( Sudut datar dan sudut tegak ; α, Ψ, β, δ )
Untuk menyatakan besarnya sudut adalah (satuan sudut) ; lingkaran dibagi dalam 4 bagian yang sama dimana masing-masing bagian tersebut disebut kuadran I, II, III, IV
a. Cara Sexagesimal
Cara Sexagesimal : lingkaran dibagi menjadi atas 360 bagian yang sama dan tiap bagian disebut derajat, ditulis 1° . Maka satu kuadran = 360 : 4 = 90° ;
1° = 60 menit = 60 ‘ = 3600” ,
1’ = 60 scond/detik = 60 “
Bila harga satuanya tidak bulat cara menuliskanya sebagai berikut :
311°,28 ;
10’,22 ;
1”,7
Contoh lengkap : 106°48’27”,19 = Seratus enam derajat empat puluh delapan menit duapuluh tujuh koma 19 detik.
b. Cara Centisimal
Lingkaran dibagi dalam 400 bagian yang sama , setiap bagian disebut grade ditulis 1g Satu kuadran system Centisimal = 400 : 4 = 100g
1 grade = 100 Centi grade = 100cg
1 cg = 100 Centi-centigrade = 100cc
c. Cara Radial
Satu radial (1ρ) adalah : Sudut pusat lingkaran yang manapanjang busurnya sepanjang jari-jari lingkaran.
Keliling
lingkaran = 2πR dimana R = jari-jari lingkaran, π = 3,14 ; maka satu
lingkaran mempunyai sudut besar 2πR : R radial = 2 πρ .
d. Hubungan antara system ; Sexagesimal, Centisimal dan system Radial
360° = 400 g = 2 πρ
1 rad = 57°,295779…………………………………..
1 rad =3437’,7467 …………………………………..
1 rad = 206264”,8……………………………………
1 rad = 63 g,661977…………………………………..
1 rad = 6366 cg,1977…………………………………
1 rad = 636619 cc,77…………………………………
1° = 1 g,11111………………… ; 1 g = 0°,9…………………=0°54’00”
1’ = 1 c,85185185…………….. ; 1 cg= 0’,54………………. =0°00’32”,4
1”= 3 cc,08641975……………. ; 1 cc= 0”,324 …………….. =0°00’0”,32
Disamping keempat sistim ini ada lagi satu lingkaran dibagi dalam 6400 miles
e. Lain-lain yang ditemui dalam pengukuran tanah
Waktu ; Cara menulis waktu adalah :
13 h 25 m 35 s = jam 13 lewat 25 menit 35 second.
Mencatat
waktu yang teliti adalah dengan urutan sebagai berikut second, menit,
dan terakhir jam. STOPWATCH yang teliti adalah alat Chrometer dan baik
dipakai dalam mencatat waktu yang tepat pada pengukuran Azimuth Geografi
dengan pengamatan matahari.
Universal Time ( UT ) atau Greenwich Mean Time (GMT) Yaitu waktu matahari menengah yang berpatokan pada Meridian bujur 0° yang melalui Greenwich ( diselatan kota London ).
Lokal Mean Time ( LMT ) Yaitu waktu matahari yang berpatokan pada Meredian local(meridian pada titikpengamat). Jam 0 h LMT adalah saat matahari berkulminasi bawah dan jam 12 h LMT saat matahari menengah dimeridian local berkulminasi atas
Waktu wilayah
: Yaitu waktu matahari menengah yang berpatokan pada suatu Meridian
Standard dan berlaku seragam di wilayah tertentu. Misal di Indonesia
dikenal:
· Waktu Indonesia Barat (WIB) , yang berpatokan pada meridian dengan bujur λ w = + 105 °
· Waktu Indonesia Tengah (WITA) berpatokan pada meridian dengan bujur λ w = + 120 °
· Waktu Indonesia Timur (WITI), berpatokan pada meridian λ w = + 120 °
Selisih waktu-waktu tersebut adalah:
WIB = GMT + 7 h
WITA = GMT + 8 h
WITI = GMT + 9 h
f. Ukuran-ukuran kertas gambar
2Ao = 1169 x 1662 mm + pinggir 10 mm
Ao = 821 x 1169 mm + pinggir 10 mm
A1 = 574 x 821 mm + pinggir 10 mm
A2 = 400 x 574 mm + pinggir 10 mm
A3 = 287 x 400 mm + pinggir 10 mm
A4 = 200 x 287 mm + pinggir 5 mm
A5 = 138 x 200 mm + pinggir 5 mm
g. Data data Tambahan
Data
tambahan dalam pekerjaan lapangan maupun kantor yang tidak kalah
pentingnya adalah SCHEMA dan keterangan –keterangan mengenai situasi dan
keadaan lapangan pengukuran.
4. SKALA PETA, MACAM PETA, TULISAN DAN LEGENDA
1. Skala Peta
Skala adalah perbandingan antara suatu jarak diatas peta dengan suatu jarak yang sama diatas permukaan bumi.
Ø Skala Numeris
Misalkan
jarak antara 2 titik pada suatu peta = 1 cm dan jarak sebenarnya di
muka bumi = 1 km , maka skala peta adalah map units : ground units = 1
cm : 1000 x 100 cm; atau 1 cm : 1 km = 1 cm : 100.000 cm = 1:100.000
(disebut skala numeris).
Ø Bila
diketahui skala peta dan jarak yang diukur diatas peta diketahui dengan
jalan mengukur dengan mistar,maka dapat ditentukan jarak sebenarnya di
muka bumi.
Contoh:
pada peta 8,3 cm sedang skala peta system numeris adalah 1 : 25.000
maka jarak sebenarnya dimuka bumi = 25.000 x 8,3 cm = 2075 cm = 2,075
km.
Skala cm per km adalah: 1cm pada peta = berapa kilometer dimuka bumi.
Ø Skala Garis
Disebut
juga dengan Grafical scale adalah skala yang member penjelasan berapa
cm panjang penggal garis diatas peta yang sama dengan I km di muka bumi.
Misalnya 1 km = 4 cm dinamakan peta 4 cm; menurut skala numeris adalah
skala 1 : 25.000
1 km = 2 cm; menrut skala numeris adalah 1 : 50.000
Skala
besar menyatakan suatu daerah besar pula (digambarkan besar) skala
kecil menunjukkan suatu daerah digambarkan kecil. Jadi skala 1 : 10.000
lebih besar apabila dibandingakan dengan skala 1 : 25.000
2. Peta (Map) dan macamnya peta
Ø Peta
adalah sajian secara grafis (gambar) dari data-data yang diketahui
tentang bumi dan dilukiskan diatas bidang datar (kertas) dengan skala
tertentu.
Ø Peta dapat pula didefinisikan sebagai gambar konvensional dari bentuk permukaan bumi, tiap gambar mempunyai hubungan menurut perbandingan tertentu dengan obyek yang diwakilinya.
Peta bermacam-macam yaitu ditilik dari skalanya, dari isinya
Ø Pembagian peta berdasarkan skalanya :
a. Peta-peta teknis, dengan skala 1 : 10.000
Peta
teknis dibuat untuk merencanakan lebih lanjut dan melaksanakan
pekerjaan teknis seperti : pembuatan rencana gedung, jalan, jembatan ,
saluran pengairan dll.
b. Peta topografi atau peta-peta detailnya, mempunyai skala lebih kecil yaitu 1:20.000 s.d 1:100.000
c. Peta-peta geografi ataupun peta-peta ikhtisar mempunyai skala lebih kecil lagi yaitu diatas 1:100.000
- Skala besar yaitu peta dengan perbandingan jarak 1 cm dalam peta sesuai dengan jarak 1 km di lapangan.
- Skala sedang yaitu jarak 1 cm pada peta sesuai dengan jarak 1-10 km di lapangan.
- Skala kecil yaitu jarak 1 cm pada peta sesuai dengan jarak lebih besar dari 10 km di lapangan.
Ø Peta-peta teknis
: dibuat untuk merencanakan lebih lanjut dan melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan teknis seperti: pembuatan rencana gedung, jalan
raya, jembatan, saluran pengairan, dll. Skala pada peta ini disesuaikan
dengan besar kecilnya pekerjaan.
Ø Peta menurut fungsi/klasifikasinya :
a. Peta-peta umum :
- Peta topografi, digambar dengan skala kecil dan menyajikan informasi secara umum
- Peta-peta Chronograpic, digambar dengan skala yang lebih kecil lagi dan menyajikan daerah-daerah luas dari; benua, Negara-negara
Contoh; Atlas, atau peta dunia.
b. Peta-peta khusus
- Peta jalan raya untuk keperluan tourisme
- Peta sungai-sungai untuk keperluan pelayaran
- Peta pengairan, yang menyatakan daerah pengairan dan salurannya, baik pemasukan maupun pembuangannya.
- Peta geologi , menyatakan geologis suatu daerah.
- Peta kehutanan, yang menyatakan keadaan hutan suatu daerah dan tumbuh-tumbuhannnya.
- Peta hydrografi, peta triangulasi, peta kadaster (pendaftaran tanah), dll.
3. Tulisan-Tulisan
Pemberian tulisan-tulisan pada suatu peta adalah hal yang penting bagi kartografi pemetaan.
Sesungguhnya hal yang sulit dalam pemberian tulisan-tulisan ini, karena tulisan ini bukanlah bagian dari permukaan bumi, tetapi sangat penting sebagai data tambahan untuk dapat mengidentifikasi unsure-unsur yang penting dari permukaan bumi itu sendiri.
Pemilihan dan letak huruf dalam peta secara umum :
a. Huruf tegak, semuanya huruf besar, dipaakai untuk nama: Negara, daerah-daerah dan kota-kota penting.
b. Huruf tegak, huruf awal saja huruf besar, dipakai untuk nama kota-kota biasa dan desa-desa.
c. Huruf
miring (cursief miring), semuanya huruf besar, dipakai untuk nama-nama:
unsur-unsur seperti air seperti danau, rawa, sungai, dan sebagainya.
d. Huruf
miring (cursief miring), huruf awal saja huruf besar, dipakai untuk
nama-nama unsur air yang lebih kecil.Misalnya: anak sungai, danau kecil,
dan lain-lain.
e. Angka miring untuk kontur yang tinggi
f. Angka yang tegak untuk Bench Mark (BM).
4. Simbol / tanda gambar/ signature sebagai LEGENDA peta
Selain
huruf-huruf, dipakai pula symbol (signatur) untuk lebih menonjolkan
obyek penting di dalam peta. Simbol pada peta di bagi menjadi 4
kelompok:
1. Unsur-unsur bentuk buatan manusia (unsure kebudayaan/ cultur riil)
2. Unsur-unsur perairan (Hydrografi)
3. Unsur-unsur ketinggian (relief)
4. Unsur-unsur tumbuh-tumbuhan (vegetative)
Simbol ini adalah tanda-tanda gambar menurut
perjanjian dan menyatakan suatu objek tertentu.Dalam arti yang luas/
umum dapat diartika legenda yaitu keterangan-keterangan mengenai objek
pada peta.
Perjanjian
warna pada peta juga dibuat, misalnya warna biru = perairan, ketebalan
warna biru menunjukkan kedalaman perairan tersebut; Warna hitam dan
merah untu unsure-unsur kebudayaan berbagai ragam, misal: coklat
menyatakan garis tinggi/relief/tranches/pegunungan, hijau menyatakan
unsure-unsur tumbuh-tumbuhan (vegetative)